Laman

Sabtu, 18 Mei 2013

STENO BREDANENSIS


Lumba-lumba gigi kasar (Steno Bredanensis)
Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Georges Cuvier pada tahun 1823. Genus Nama Steno, berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti  ’sempit’, mengacu pada moncong hewan tersebut yang merupakan karakteristik diagnostik spesies. Nama spesifik Breda diberikan sebagai tanda kehormatan kepadavan Breda yang mempelajari tulisan-tulisan Cuvier.

Lumba-lumba bergigi kasar adalah spesies yang relatif besar, dewasanya berkisar 2,09-2,83 meter panjangnya dan berat antara 90 dan 155 kilogram, jantan lebih besar daripada betinanya. Karakteristik yang paling menonjol adalah kepala yang berbentuk kerucut dan hidung ramping, lumba-lumba lain memiliki moncong pendek atau benjolan yang tampak lebih menggembung di dahi. Seperti namanya spesies ini menyiratkan bahwa mereka mempunyai gigi yang khas, memiliki permukaan yang kasar dan memiliki antara sembilan belas hingga dua puluh delapan gigi tiap perempat bagian rahang.
Sirip punggung 18-28 cm tingginya. Dibagian sirip sisi berwarna abu-abu terang, sedangkan bagian belakang dan sirip punggung berwarna abu-abu yang lebih gelap. Species dewasanya memiliki warna merah muda, kuning atau putih, tanda khas di sekitar mulut dan sepanjang bagian bawah.
Lumba-lumba bergigi kasar biasanya adalah hewan sosial, meskipun termasuk hewan penyendiri, tetapi dapat juga berada di dalam kelompok yang rata-rata memiliki antara sepuluh dan dua puluh anggota, tetapi mereka bervariasi dari sedikitnya dua sampai sebanyak sembilan puluh ekor. Kelompok tersebut dianggap kumpulan sementara, tersusun dari kelompok-kelompok yang lebih kecil, kelompok yang lebih permanen beranggotakan 2-8 individu yang terkait erat. Bahkan kadang-kadang mereka bergabung bersama dengan species lain juga paus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar