Lumba-lumba gigi kasar (Steno Bredanensis)
Spesies ini
pertama kali dideskripsikan oleh Georges Cuvier pada tahun 1823. Genus Nama
Steno, berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai arti ’sempit’, mengacu pada
moncong hewan tersebut yang merupakan karakteristik diagnostik spesies. Nama
spesifik Breda diberikan sebagai tanda kehormatan kepadavan Breda yang
mempelajari tulisan-tulisan Cuvier.
Lumba-lumba
bergigi kasar adalah spesies yang relatif besar, dewasanya berkisar 2,09-2,83
meter panjangnya dan berat antara 90 dan 155 kilogram, jantan lebih besar
daripada betinanya. Karakteristik yang paling menonjol adalah kepala yang
berbentuk kerucut dan hidung ramping, lumba-lumba lain memiliki moncong pendek
atau benjolan yang tampak lebih menggembung di dahi. Seperti namanya spesies
ini menyiratkan bahwa mereka mempunyai gigi yang khas, memiliki permukaan yang
kasar dan memiliki antara sembilan belas hingga dua puluh delapan gigi tiap
perempat bagian rahang.
Sirip punggung
18-28 cm tingginya. Dibagian sirip sisi berwarna abu-abu terang, sedangkan
bagian belakang dan sirip punggung berwarna abu-abu yang lebih gelap. Species
dewasanya memiliki warna merah muda, kuning atau putih, tanda khas di sekitar
mulut dan sepanjang bagian bawah.
Lumba-lumba
bergigi kasar biasanya adalah hewan sosial, meskipun termasuk hewan penyendiri,
tetapi dapat juga berada di dalam kelompok yang rata-rata memiliki antara
sepuluh dan dua puluh anggota, tetapi mereka bervariasi dari sedikitnya dua
sampai sebanyak sembilan puluh ekor. Kelompok tersebut dianggap kumpulan
sementara, tersusun dari kelompok-kelompok yang lebih kecil, kelompok yang
lebih permanen beranggotakan 2-8 individu yang terkait erat. Bahkan
kadang-kadang mereka bergabung bersama dengan species lain juga paus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar