Jumat, 10 Mei 2013

LUMBA-LUMBA DAPAT DI JUMPAI DI BEBERAPA KEPULAUAN DI INDONESIA


Habitat lumba-lumba yang terdapat di Kepulauan Indonesia dengan berbagai spesies.

Di Indonesia terdapat beberapa tempat terkenal dimana  kita dapat melihat lumba-lumba dengan lingkungannya yang indah. Lumba-lumba merupakan jenis mamalia yang terkenal dengan kecerdasannya dan menjadi sahabat manusia.
Lumba-lumba menggunakan suara untuk berkomunikasi, termasuk berdecit dan berbunyi seperti peluit yang dipancarkan dari lubang sembur dan suara dipancarkan melalui bahasa tubuh, seperti  melompat dari air dan memukulkan ekor mereka ke atas air. Kepala mereka mengandung zat berminyak yang bertindak sebagai lensa akustik, serta melindungi bagian otaknya.

Tempat-Tempat yang patut kita kunjungi adalah :
  • Pantai Lovina, Bali. Tempat yang satu ini memang terkenal dengan lumba-lumbanya yang menawan dan pintar dan inilah salah satu alasan turis berdatangan ke tempat ini. Jika ingin melihat lumba-lumba, wisatawan harus bersiap-siap menaiki perahu sejak pukul 05.30 Wita yang nantinya akan membawa para wisatawan ke tengah laut, tempat berkumpulnya lumba-lumba. Ada sekitar 500-1.000 ekor lumba-lumba yang berada di laut lepas Pantai Lovina. Mereka dengan agresif berenang dan memamerkan keindahan tubuhnya di tengah laut untuk para wisatawan. Alam bawah laut Pantai Lovina sangat menarik untuk dinikmati. Jika beruntung, pada saatnya berenang ataupun menyelam lumba-lumba ini akan datang dan menemani.
Lumba-Lumba di Pantai Lovina (Bali)
  • Teluk Kiluan, Lampung. Berjarak sekitar 80 km dari Bandar Lampung. Ditempat ini kita bisa menyelam dan bermain bersama lumba-lumba dan berfoto dengan mereka. Teluk Kiluan memiliki beberapa jenis spesies lumba-lumba. Dua diantaranya adalah lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus) dan lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris). Lumba-lumba hidung botol memiliki badan yang lebih besar dan pemalu. Sedangkan lumba-lumba paruh panjang memiliki tubuh lebih kecil dan senang melompat. Apabila ingin melihat mereka dengan berbagai atraksinya sebaiknya datang pada pagi hari.
Lumba-Lumba di Teluk Kiluan (Lampung)
  • Siladen, Sulawesi Utara yang berada di timur laut Pulau Bunaken. Siladen adalah satu dari lima pulau di kawasan Taman Nasional Bunaken. Selain alam bawah lautnya yang cantik, turis juga ingin bertemu dengan lumba-lumba yang tidak hanya satu, bahkan dapat mencapai 40 ekor yang akan berdatangan jika melihat kapal wisatawan mendekat.
Lumba-Lumba di Bunaken (Sulawesi Utara)
  • Sabang, Pulau Weh Aceh. Pulau di ujung paling barat Indonesia. Jaraknya sekitar 14 mil atau 22,5 Km dari Banda Aceh. Kota Sabang merupakan andalan pariwisata Aceh untuk wisata bahari. Keindahan taman lautnya sangat terkenal, tidak kalah indahnya dengan taman laut Bunaken. Hewan laut seperti pari manta, hiu, paus, lumba-lumba, penyu dan hewan-hewan laut lainnya, dapat mudah ditemui di sekitar perairan kota sabang. Secara khusus di perairan utara aceh Wildlife Conservation Society (WCS) – Marine Program Aceh telah melakukan pemantauan pada tahun 2010 di Sabang. Sebanyak 4 jenis lumba-lumba yang tampak pada perairan yaitu : Spotted Dolphin (Stenella antenuata), Spinner Dolphin (Stenella longirostris), Bottlenose Dolphin (Tursiops truncatus) dan Risso’s Dolphin (Grampus griseus).
Lumba-lumba di Sabang (Weh Aceh)
  • Pulau Morotai adalah sebuah pulau yang terletak di kepulauan Halmahera timur, Kepulauan Maluku, Indonesia. Pulau Morotai merupakan salah satu pulau paling utara di Indonesia. Selain itu keistimewaan lain yang menjadi daya tarik dipulau ini adalah keanekaragaman hayati kehidupan di bawah laut dan pesona pantai pasir putih yang akan membuat anda berasa nyaman selama berada di Pulau Morotai.
Lumba-Lumba di Morotai (Maluku)
  • Kepulauan Derawan adalah surga tropis yang sempurna yang berlokasi di Kalimantan Timur. Suasana di sini hangat dengan pemandangan pasir pantai putih halus, pohon palem yang melambai-lambai, laut murni yang berubah warna dari hijau ke biru gelap. Kehidupan bawah laut di sini luar biasa, Anda akan temukan kura-kura raksasa, lumba-lumba, ikan pari, duyung, barakuda, ubur-ubur stingless. Ikan Hiu Derawan di sini merupakan salah satu keragaman hayati di dunia. Tak heran, pulau Derawan dikenal sebagai tujuan wisata menyelam terbaik di dunia.
Lumba-Lumba di Kepulauan Derawan (Kalimantan Timur)
  • Pulau Wangi-wangi, Wakatobi, Sulawesi Tenggara adalah singkatan dari : Wangi wangi - Kaledupa - Tomia - Binongko, yaitu nama 4 pulau utama di laut tenggara Sulawesi. Taman Nasional Wakatobi atau disebut juga Kepulauan Wakatobi memiliki wilayah yang mencangkup 4 pulau tersebut dan beberapa pulau kecil lain disekitarnya yang sangat kaya akan keanekaragaman hayati bawah laut dan terumbu karang, bahkan Wakatobi tercatat sebagai wilayah yang memiliki keanekaragaman terumbu karang tertinggi di Asia Tenggara. Taman Nasional Wakatobi merupakan jalur migrasi ikan paus dan lumba-lumba, pada musim tertentu berbagai jenis paus dan lumba-lumba dapat dijumpai dengan mudah di perairan kepulauan Wakatobi dan wisatawan dapat berinteraksi lansung dengan ikan yang sangat menakjubkan tersebut. 
Lumba-Lumba di Wakatobi (Sulawesi Tenggara)
  • Teluk Cenderawasih, Papua memiliki 14 jenis flora yang dilindungi. Sebagian besar terdiri dari jenis pohon kasuarina. Selain itu, di taman nasional ini juga terdapat 36 jenis burung, di mana 18 di antaranya dilindungi. Terdapat pula 196 jenis moluska, 209 jenis ikan, dan beberapa penyu (penyu sisik, penyu hijau, penyu belimbing). Wilayah ini juga merupakan tempat tinggal yang nyaman bagi paus dan lumba-lumba. Kedua jenis hewan ini dapat tinggal dengan tenang di sini karena tidak ada pemburu paus ataupun lumba-lumba, serta masih berlimpahnya makanan yang disediakan Teluk Cendrawasih bagi mereka.
Lumba-Lumba di Cendrawasih (Papua)
  • Laut Sawu/ Sabu, Nusa Tenggara Timur terletak di pertemuan antara Samudra Pasifik dan Hindia. Parit laut dalamnya (yang bisa mencapai kedalaman lebih dari 6.500 kaki) adalah jalan raya untuk migrasi sebangsa ikan paus dan kura-kura serta digunakan oleh 14 jenis paus, termasuk paus biru. Daerah ini juga berperan sebagai tempat berkembang biak dan tempat makan bagi paus dan lumba-lumba yang tertarik pada perairan yang sangat produktif ini. Dan penyu-penyu meluncur  di arus yang sangat kuat di Indonesia ini untuk mencapai pantai untuk bersarang. 
  • Tuntutan pasar ikan dunia dan dengan berkembangnya populasi masyarakat pesisir Laut Sawu, membuat maraknya panen perikanan dengan menangkap mamalia laut dan penyu. Praktek penangkapan ikan yang merusak seperti menggunakan dinamit dan sianida juga masih terjadi. Ancaman ini merusak sistem laut dan merusak habitat disekitarnya.
  • Menanggapi ancaman yang berkembang dan kepentingan global dari Laut Sawu, The Nature Conservancy dan mitra mendukung Proyek Pembangunan Daerah Perlindungan Laut (Marine Protected Area/MPA) Sawu.
  • Proyek Pembangunan Daerah Perlindungan Laut (Marine Protected Area/MPA) Sawu berdiri berkat dukungan dari The Nature Conservancy dan Kementrian Federasi Jerman untuk Lingkungan, Konservasi Alam, dan Keamanan Nuklir yang mendukung proyek ini dalam kerangka kerja Inisiatif Iklim Internasional (International Climate initiative).
  • Laut Sawu mempunyai arus yang sangat kuat bahkan dapat membinasakan spesies yang terancam punah
  • Laut Sawu merupakan salah satu ekosistem laut tropis yang paling tangguh dan adaptif di dunia terkait dengan dampak perubahan iklim di masa depan, khususnya kenaikan suhu laut. Jika  dilindungi secara tepat, Laut Sawu akan menjadi tempat perlindungan bagi terumbu karang, biota laut besar dan perikanan produktif di tengah perubahan iklim  global.
Lumba-Lumba di Pulau Sabu (Nusa Tenggara Timur)
  • Kepulauan Gili, Nusa Tenggara Barat berada di wilayah Desa Gili Indah, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pulau Gili sebenarnya terdiri dari buah pulau, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air. Ketiga pulau ini terkenal dengan keindahan alam dan keramahan masyarakat Sasak yang bermukim di pulau ini. Anda akan mendapati pantai berpasir putih bersih dengan airnya yang jernih mengelilingi pulau ini. Alam bawah laut di pulau gili sangat mempesona dengan terumbu karang dan ikan-ikan yang berwarna warni menjadikan Pulau Gili sebagai “surganya para penyelam”. Dari tiga Gili yang ada, Gili Trawangan merupakan pulau terbesar dan memiliki fasiltas pariwisata yang beragam dan merupakan destinasi wisata paling favorit di Nusa Tenggara Barat.
Lumba-Lumba di Kepulauan Gili (Nusa Tenggara Barat)
  • Kepulauan Karimun Jawa, Jawa Tengah adalah gugusan pulau di Laut Jawa, letaknya beberapa mil laut dari Kota Jepara, Jawa Tengah adalah surga bagi terumbu karang, hutan bakau, dan hutan pantai. Kepulauan Karimunjawa, yang memiliki luas daratan 1.500 hektar dan perairan seluas 110.000 hektar merupakan habitat yang sangat baik bagi hampir 400 spesies fauna laut. Melihat pesona, panoramanya yang indah serta kekayaan alam yang dimiliki Kepulauan Karimunjawa, sejak 15 Maret 2001 Karimunjawa telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara sebagai Taman Nasional demi melindungi kekayaan alam terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, dan fauna laut kepulauan itu.
Lumba-lumba di Karimun Jawa (Jawa Tengah)
  • Pulau Sepa di Kepulauan SeribuDKI Jakarta, adalah surga bagi wisatawan yang mempunyai hobi menyelam karena pantai dan ekosistem bawah lautnya yang indah. Pulau Sepa terletak di gugusan Kepulauan Seribu. Pantai yang bersih dengan laut nan jernih membuat pulau ini terlihat lebih cantik dibandingkan  pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu. Karena jernihnya, penyelam dan snokeler bisa melihat karang-karang cantik dan biota laut lainnya di dasar laut. Pulau ini dikelilingi hamparan putih pantai dengan kombinasi gradasi warna dari putih, biru muda hingga biru tua menjadikan Pulau Sepa di Kepulauan Seribu bagaikan surga kecil terpencil yang dikelilingi samudera biru di utara Jakarta.
Lumba-lumba di gugusan Kepulauan Seribu (DKI Jakarta)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...