Lumba-lumba Totol (Stenella attenuate)
Lumba-lumba
yang disebut patropical spotted dolphin ini memiliki bentuk tubuh lebih
ramping dengan moncong yang panjang dan tipis, sirip punggung ramping, berbentuk
sabit dan biasanya runcing pada ujungnya.
Bintik-bintik
akan terlihat ketika menjelang dewasa dengan warna yang bervariasi dari mulai
punggung, menyempit ke arah kepala dan memudar pada bagian depan sirip atas.
Warna samping bawah dan bagian perut juga dada lumba-lumba dewasa adalah
abu-abu, sedangkan mulut dan moncongnya berwarna putih.
Terdapat
garis berwarna abu-abu gelap yang melingkari mata, mempunyai 34-38 gigi yang
ramping dan tajam. Lumba-lumba totol dewasa panjangnya mencapai 1,6-2,4 meter
untuk betina, sedangkan jantannya berukuran 1,6 – 2,6 meter. Makanan
mereka adalah cumi dan crustacea.
Lumba-lumba
dari populasi lepas pantai ini dapat mencapai berat tubuh 120 kg dan
merupakan salah satu jenis dengan populasinya yang tinggi diperairan
tropis Pacific Timur. Penyebaran
lumba-lumba ini disekitar perairan laut tropis. Di Indonesia mereka dapat
ditemui di Laut Banda, Halmahera, Pulau Sohor, Irian Jaya, Selat Malaka, pantai
Barat Sumatera, Ambon, Laut Sawu, dan Maluku.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa penangkapan ikan memiliki dampak negatif pada
tingkat ketahanan hidup anak lumba-lumba atau tingkat kelahirannya. Hal ini
disebabkan saat operasi penangkapan ikan, sang ibu terpisah dari kegiatan
menyusui anak mereka dan juga mengganggu proses reproduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar