Laman

Rabu, 22 Mei 2013

ORCAELLA BREVIROSTRIS


Pesut (Orcaella brevirortris)
Pesut atau lumba-lumba air tawar adalah spesies mamalia air yang menghuni wilayah perairan tawar di India, Indocina, Filipina dan Kalimantan. Secara genetis, pesut berhubungan dekat dengan paus pembunuh. Nama spesies brevirostris berasal dari bahasa Latin yang berarti bermoncong pendek.
Seluruh tubuh berwarna kelabu hingga biru tua, bagian bawahnya berwarna lebih pucat. Sirip punggung kecil dan membulat di tengah punggung. Dahinya tinggi membulat dan tidak bermoncong. Sirip tangan lebar membulat. Spesies di Kalimantan yang mirip adalah lumba-lumba tak bersirip. (Pesut Mahakam)

Lumba-lumba air tawar di Kalimantan ini hampir punah karena berdasarkan data tahun 2007, populasi hewan tinggal 50 ekor saja dan menempati urutan tertinggi satwa Indonesia yang terancam punah. Secara pengelompokan, pesut mahakam adalah subspesies dari Pesut (Irrawaddy dolphin).
Walau kedua matanya kecil dan tidak begitu tajam, kenyataan bahwa pesut hidup dalam air yang mengandung lumpur, dapat menghindari berbagai rintangan. Pesut merupakan ‘pakar’ dalam mendeteksi, mungkin sonarnya (ultrasonik) yang berperan besar.
Pesut mahakam hidup di sungai-sungai daerah tropis. Populasi satwa langka yang dilindungi undang-undang ini hanya terdapat pada tiga lokasi di dunia yakni Sungai Mahakam,Sungai Mekong, dan Sungai Irrawaddy. Namun, diberitakan bahwa Pesut di Mekong dan Sungai Irrawaddy sudah punah.
Pesut ini ditemukan di banyak muara-muara sungai di kalimantan, tetapi sekarang pesut menjadi satwa langka. Selain di Sungai Mahakam, pesut ditemukan pula ratusan kilometer dari lautan, yakni di wilayah Kecamatan Kota Bangun – Kutai KartanegaraKalimantan Timur.
Habitat hewan pemangsa ikan dan udang air tawar ini dapat dijumpai pula di perairan Danau Jempang  Danau Semayang dan Danau Melintang. Populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu, terutama dengan makin ramainya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengikisan hutan di sekitarnya.
Kelestarian Pesut Mahakam juga diperkirakan terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan, karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai Mahakam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar