Laman

Kamis, 17 Mei 2012

SEJARAH TERAPI LUMBA-LUMBA


 Di awal tahun 70an, keuntungan dari hadirnya binatang untuk pasien telah ditemukan, yang kemudian mengakibatkan riset lebih lanjut menyangkut aspek psikologis dari kontak antara para pasien dengan semua jenis binatang. Lumba-lumba masuk dalam pertimbangan, ketika Dr. Betsy Smith memulai riset ilmuwan dengan Lumba-lumba dan anak-anak penderita autis di Florida yang disebut sebagai "Proyek Lumba-lumba". Di tahun 1978 psikologis saraf dan ilmuwan perilaku Dr. David E. Nathanson mulai mengamati dampak Lumba-lumba untuk anak-anak cacat di “Dunia Lautan”, Ft. Lauderdale (Florida). Dia mengembangkan rangkaian eksperimen bahasa yang dikontrol hati-hati, menggunakan Lumba-lumba sebagai guru untuk anak-anak dengan sindrom Down. Kemudian diketahui, kehadiran Lumba-lumba memberikan keuntungan yang berbeda untuk anak-anak dalam hal memproses informasi (untuk belajar terlihat lebih cepat dengan meningkatnya sensor perhatian, terutama untuk yang mentalnya lemah). Di tahun 1988, Dr. Nathanson memulai program terapi di “ Pusat Riset Lumba-lumba” di Grassy Key, Florida, yang ia sebut “Terapi Manusia Lumba-lumba” (DHT). Antara tahun 1989 dan 1994 lebih dari 500 anak-anak dengan kebutuhan khusus mendapatkan kesempatan untuk ikut serta dalam program Dr. Nathansons, yang di kemudian hari pindah ke Key Largo, Florida.

Di tahun 2000 Carla Henco, B. Spec. Ed., mendirikan grup dukungan untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus di Bunbury, Western Australia, yang diberi nama "Terapi Lumba-lumba Bunbury". Disana dia bekerja bersama Lumba-lumba liar, menjalankan program selama 6 tahun dengan hasil yang menakjubkan untuk orang-orang dengan berbagai bentuk kekurangan.
Di bulan Februari tahun 2007 Carla Henco membawa konsep DAT ke Resor Hotel Melka Excelsior. Sejak saat itu dia telah membantu anak-anak dan dewasa dengan kebutuhan khusus yang datang ke Melka, membangun struktur terapi bekerjasama dengan terapis-terapis lain dari seluruh dunia.

TERAPI LUMBA-LUMBA

Lumba-lumba tidak dapat menyembuhkan. Mereka dapat memberikan dampak positif dalam komunikasi, motor, atau pengembangan keahlian-keahlian lain.
Terapi Lumba-lumba untuk 1 hari - 3 hari:
Tentu anda dipersilakan untuk mencoba terapi Lumba-lumba untuk pengenalan.
Tapi ingat terapi Lumba-lumba untuk 1 sampai 3 hari kebanyakan jangka waktu ini terlalu singkat untuk membuat perbedaan.
Para Pasien butuh terbiasa berenang dengan Lumba-lumba,  jd 1 minggu adalah waktu minimum untuk lumba-lumba mengenal para terapis.
Teori dibalik terapi bantuan Lumba-lumba adalah berdasarkan dua filosofi. Salah satunya adalah cinta yang tanpa syarat dan bantuan yang ditawarkan Lumba-lumba dapat memberikan manfaat bagi anak-anak dan orang-orang yang memiliki masalah emosional. Lumba-lumba kelihatannya memiliki emosi layaknya manusia, jadi hubungan kepercayaan yang dalam dapat dibangun antara pasien dan Lumba-lumba.
Bagian kedua dari teori melibatkan pendekatan yang lebih ilmiah. Melibatkan Ekolokasi (ekolokasi: nada suara tinggi yang dikeluarkan oleh Lumba-lumba yang terpantul oleh suatu obyek dan kembali. Lumba-lumba menginterpretasikan gema yang berbalik untuk mengukur bentuk obyek, arah, jarak dan tekstur).
Ada yang berkata bahwa Lumba-lumba menggunakan sonar dan ekolokasi yang mengakibatkan perubahan dalam lapisan tubuh dan struktur sel dari pasien yang diasosiasikan dengan mereka.
Yang lain percaya bahwa gelombang suara yang dihasilkan oleh Lumba-lumba dalam berkomunikasi dan ekolokasi menstimulasikan penyembuhan.
Mengurangi perasaan takut dan tertekan, meningkatkan kemampuan belajar pada anak-anak cacat, dan pelepasan rasa sakit oleh ekolokasi dari Lumba-lumba menurut beberapa peneliti. Mereka yang berpengalaman dalam mengikuti terapi Lumba-lumba secara konsisten menunjukkan gelombang otak yang bertransisi dari "gelombang Beta" ke "gelombang Alpha". Jika dijelaskan, "gelombang Beta" seringkali petunjuk dari aktifitas gelombang otak yang "aktif, menguatkan", sementara "gelombang Alpha" seringkali diperlihatkan pada saat bersantai, merenung "keadaan pikiran" yang dapat memfasilitasi kemungkinan adanya perbaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar